Senin, 26 Oktober 2009

Pemanfaatan Teknologi Satelit Komunikasi

PENDAHULUAN

Satelit. Tadinya tak seorang pun tahu tentang satelit tetapi sekarang banyak orang yang mengenal betul apa itu satelit. Oelh karena itu, pada masa sekarang satelit bias di katakan bahwa satelit telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia di berbagai belahan bumi. Dengan satelit, orang dapat saling berhubungan lewat telepon, dan dengan satelit pula mereka dapat menikmati berbagai macam suguhan acara televisi yang mereka tonton setiap hari.
Jadi, boleh dibilang satelit telah menjadi perabot bagi masyarakat masa kini. Tempat-tempat bermukim yang tdinya tidak bias menangkap siaran televisi, sekarang telah sepenuhnya dapat menikmati berbagai siaran. Desa terpencil yang dulu terisolir kini dapat di telpon dari mana saja. Semua itu dimungkinkan oleh adanya perangkat satelit komunikasi.
Dalam makalah ini kita dapat mempelajari secara garis besar tentang perkembangan teknologi satelit komunikasi dan perananya dalam sistem komunikasi. Secara garis besar, makalah ini akan memberikan pemahaman tentang perkembangan teknologi satelit.
Manfaat yang utama dari teknologi satelit adalah untuk keperluan penyiaran baik radio maupun TV. Dengan potensi satelit untuk menerima dan memancarkan kembali sinyal siaran ke seluruh tempat yang dijangkaunya, telah memungkinkan siaran radio dan TV dapat diterima di mana saja sepanjang dapat ditangkap oleh antena stasiun bumi setempat.

Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuansi gelombang mikro, kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit bumi rendah.
Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optic fiber. Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang, di mana aplikasi teknologi lain. Seperti kabel, tidak praktis dan tidak mungkin.
SATELIT KOMUNIKASI SEBAGAI TEKNOLOGI BARU
Hubungan jarak jauh pada mulanya memang bukan hal yang mudah. Apalagi jika kondisi alamnya memang berat, tentu menambah lagi kesulitan yang dimaksud. Secara normal saja, dari suatu tempat ke tempat lain baru dapat berhubungan bila antara kedua tempat itu ada jalan.
Dalam hal hubungan antara suatu tempat dengan tenpat yang lain maka telekomunikasi juga seperti manusia. Artinya, keterhubungan tersebut harus ditempuh secara fisik dalam bentuk kabel di hamparan bumi. Ini yang disebut sebagai sistem terrestrial. Meski dengan cara ini pada akhirnya semua tempat dapat dihubungkan, namun dapat dibayangkan betapa beratnya hal itu jika ditinjau dari sudut waktu, biaya dan tenaga.
Berkembangnya satelit komunikasi sebagai suatu produk kemajuan teknologi pada hakikatnya telah menandai bermulanya suatu era yang benar-benar baru dalam bidang komunikasi. Karena sebelum itu, kemampuan dan potensi satelit merupakan hal yang tak terbayangkan sama sekali. Paling tidak kemungkinan itu belum tergambar hingga tahun 1945, manakala seorang insinyur yang juga penulis fiksi sainc tersohor, Arthur C. Clarke, memaparkan gagasannya.
Perhatian tentang satelit komunikasi bermula sejak Clarke menulis mengenai hal itu. Melalui tulisannya di Wirelees World, Clarke menggambarkan suatu satelit buatan yang dapat diluncurkan ke suatu orbit stasioner setinggi 22.000 mil (23.300 km) di atas khatulistiwa yang bila dikombinasikan dengan sistem kabel di bumi akan menghubungkan komunikasi dunia.
Satelit komunikasi masih belum menjadi pertimbangan yang serius di kalangan para ilmuan. Namun, perkembangan selanjutnya sungguh-sungguh merupakan suatu pencapaian keilmuan yang tidak boleh dikesampingkan, bahkan dalam peradaban umat sedunia.
Kini Clarke disebut sebagai bapak satelit komunikasi dan bermukim di Sri Langka. Pada akhir tahun 50-an John R. Pierce dari Bell Laboratories mendemonstrasikan kelayakan komunikasi ruang angkasa dengan menggunakan satelit awal ECHO dan TELSTAR. Kemudian pada tahun 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit SPUTNIK yang cukup menggemparkan dunia ketika itu. Pada tahun 1963 Amerika Serikat mengorbitkan satelit komunikasi geosynchronous yang pertama, yaitu SYNCOM2.
Secara umum satelit dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam mempunyai ukuran yang beragam dan mengitari primary celestial bodies. Contohnya: bulan merupakan suatu satrlit dari bumi, dan bumi adalah satelit dari matahari. Satelit buatan manusia diluncurkan ke orbit sekeliling suatu celestial body seperti bumi ataupun bulan.
Kegunaan satelit buatan adalah untuk:
a. Komunikasi antar tempat di permukaan bumi
b. Menjadi suatu titik acuan untuk menetapkan suatu lokasi di ruang angkasa
c. Mengamati bumi dan lingkungannya
d. Mengumpulkan dan melaporkan informasi ilmiah
Satelit komunikasi dapat menerima, memperkuat dan memancarkan sinyal suara, musik, TV, telepon, telegraf dan data dari suatu titik ke titik lain di bumi.

A. SATELIT KOMUNIKASI
Untuk berfungsinya satelit komunikasi terdapat sejumlah subsistem dan yang terpenting adalah: panel-panel solar, pengendali posisi dan orientasi pesawat ruang angkasa, telemetry, antenna pengirim dan penerima, dan repeater.
Sub-sub sistem ini dan yang lain lagi membentuk sistem satelit komunikasi. Sel-sel solar menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi tenaga yang diperlukan untuk mengoperasikan berbagai sub sistem yang mengontrol satelit dan merelay sinyal.
Posisi satelit diluar angkara dikendalikan oleh suatu despun stabilizing mechanism atau mekanisme penstabilan despun dan jet-jet kecil posisi dan koreksi attitude. Mula-mula satelit distabilkan di orbit sehingga ia tetap berada pada posisi konstan yang telah ditetapkan sebelumnya behubungan dengan permukaan bumi.
Oleh karena itu, antena harus secara konstan mengarah ke bumi maka bagian satelit yang membawa antena terpisah dari badan utama satelit dan despun, yaitu ia berputar pada tingkat yang sama sehingga bagian lain satelit teta berputar, tetapi dengan arah yang berlawanan.
Sensor-sensor lokasi matahari bumi memberikan informasi tentang posisi satelit kepada sub sistem telemetri. Subsistem telemtri digunakan untuk menjaga satelit agar tetap berhubungan dengan bumi dan tanggap terhadap sinyal komando kereksi dari bumi yang mengaktifkan jet-jet posisi dan attitude.
Sistem distribusi informasi satelit komunikasi dapat berupa :
1. Titik ke titik (point to point)
2. Distribusi (distribution)
3. Penyiaran (broadcast)
Sistem titik ke titik menggunakan satelit dengan tenaga rendah atau low powered baik yang synchronous atau non synchronous untuk menyebarkan sinyal ke wilayah geografis yang amat luas.
Sistem distribusi menggunakan satelit bertenaga menengah (medium power) merelay sinyal yang lebih kuat ke suatu kawasan geografis yang terbatas.
Sedangkan sistem penyiaran, menggunakan satelit bertenaga tinggi yang dapat memberikan sinyal secara langsung ke public di bumi tanpa harus diantarai oleh stasiun bumi lagi.
B. PELUNCURAN DAN PENGORBITAN SATELIT
Untuk meluncurkan suatu satelit buatan manusia diperlukan kecepatan (velocity) sekitar 25.000 mph. apabila volocitas ini telah dipenuhi, dan attitude yang tepat dicapai maka suatu satelit dapat ditempatkan di suatu orbit sekitar bumi.
Berat dan ukuran satelit menentukan ukuran kendaraan peluncuran (launching vehicle) dan biaya peluncuran. Ciri lain dari satelit yang berada pada orbit synchronous adalah kemampuannya untuk menyiarkan sinyal langsung ke pesawat penerima kecil yang tidak mahal harganya dengan menghasilkan sinyal yang kuat di permukaan bumi.

C. USIA SATELIT
Sebagian besar satelit dapat beroperasi lebih dari tujuh tahun. Beberapa variabel yang menentukan usia satelit, antara lain:
1. Keadaan dan variasi lingkungan
2. Konsumsi dari expendables, seperti pengendalian attitude dan gas pengendali station
3. Kerusakan komponen-komponen.

D. KARAKTERISTIK SATELIT KOMUNIKASI
Kelebihan satelit komunikasi dalam memenuhi kebutuhan manusia berinteraksi terutama dikarenakan beberapa keunggulannya dalam mengatasi masalah jarak, waktu, dan keluwesannya untuk keperluan tertentu yang spesifik. Satelit komunikasi mempunyai 2 karakteristik fundamental yang membuatnya menjadi menarik perhatian, yaitu mempunyai lebar gelombang band width yang luas, sebagai mana konsekuensinya mempunyai kapasitas komunikasi yang luar biasa dan berkemampuan untuk melayani titik-titik tujuan yang tidak ditentukan lebih dahulu.
Kelebihan ini memberikan kepada satelit komunikasi suatu keluwesan atau fleksibelitas yang tidak dipunyai oleh sistem telekomunikasi lain. Fleksibilitas itu tercermin dalam hal berikut ini :
1. Di wilayah liputan sebuah satelit (mencapai dua per lima dari permukaan bumi) seberapa banyak pun hubungan titik ke titik atau dari satu titik ke banyak titik dapat di adakan dengan membuat stasiun bumi ditempat tujuan.
2. Sistem satelit mempunyai suatu node tunggal kontras dengan sistem yang lainnya yang memiliki banyak node dan routing yang rumit.
3. Pada jaringan terrestrial yang kompleks, segala perubahan, apakah itu pertumbuhan sistem ataupun penukaran pola arus lalu lintas mempengaruhi kapasitas yang di perlukan di banyak sambungan di seluruh jaringan.
4. Oleh karena suatu stasiun bumi potensial untuk dapat menerima semua lalu lintas yang dipancarkan dari satelit ke suatu tempat maka dimungkinkan untuk membentuk suatu sistem sehingga suatu stasiun bumi pengirim dapat menyiarkan ke banyak stasiun penerima.

E. SATELIT KOMUNIKASI DOMESTIK, REGIONAL DAN INTERNASIONAL
Pertama menggunakan satelit komunikasi bagi keperluan sistem komunikasi di kawasan negaranya adalah Amerika Serikat, yakni dengan menggunakan satelit SYNCOM. Kemudian, disusul oleh Kanada yang menggunakan satelit ANIK. Sedangkan Negara berkembang pertama yang menggunakan satelit untuk sistem komunikasi domestic adalah Indonesia dengan dioperasikannya satelit PALAPA tahun 1976.
Pada tahun 1964 bersama badan komunikasi dari 15 negara COMSAT membentuk sebuah badan internasional yang dikenal dengan International Telecommunication Satellite Organization (INTELSAT). Sekarang organisasi ini mencakup 109 negara anggota dan mengoperasikan satelit INTELSAT VI yang menyediakan 1132 paths dengan stasiun bumi di 169 negara dan teritor, melalui lebih dari 670 antena, yang terus bertambah 100 buah setiap tahun.

F. PEMANFAATAN SATELIT UNTUK LAPANGAN PENDIDIKAN
Menurut Polcyn (1973), satelit komunikasi telah menimbulkan kemungkinan-kemungkinan luar biasa bagi penyebaran dan pengayaan dalam pembelajaran manusia (human learning) se dunia. Di masa usia anak-anak yang kini baru saja masuk sekolah dasar, jutaan pemirsa TV di beberapa benua telah menyaksikan langsung kejadian-kejadian historis yang hebat di tempat-tempat terpancil, dan bahkan di bulan.
Namun demikian, pandangan yang bersemangat (exciting) mengenai potensi satelit untuk bidang pendidikan membutuhkan kualifikasi yang tenang. Kualifikasi pertama menyangkut keengganan historis dari sistem pendidikan untuk meninggalkan praktik-praktik tradisional mereka untuk menerima teknologi baru yang lebih efisien dan efektif. Bahkan sekarang sebagai contoh, sistem-sistem tersebut belum sampai pada pemanfaatan sepenuhnya potensi dari kata-kata tercetak, untuk tidak menyebut media instruksional baru, seperti film, rekaman, radio dan televisi.
Kualifikasi kedua menyangkut sebuah problem praktis dalam hal kenaikan ekonomis, fisik. Biaya penyiaran televisi telah menurun dengan tajam dan mengarah ke penurunan yang lebih jauh lagi, terutama dengan semakin baiknya teknologi penerimaan secara langsung.
Penggunaan satelit pendidikan hanya akan dibenarkan secara ekonomis untuk mengkomunikasikan mata pelajaran yang relevan dan berguna bagi khalayak yang luas. Sedangkan mata pelajaran yang lokal yang dibutuhkan lebih banyak, hendaklah menggunakan sarana yang lain.
Kualifikasi yang ketiga dan yang paling mengganggu adalah yang menyangkut perangkat lunak (software) bagi penyiaran dengan satelit, substansi pesan yang begitu berbeda dengan peangkat keras yang mendistribusikannya.

G. DARI ATS-6 HINGGA PROYEK SITE
Pemanfaatan satelit komunikasi untuk kegiatan pendidikan dapat ditelusuri dari sejumlah eksperimen yang dilaksanakan oleh badan ruang angkasa. Peluncuran ATS yang pertama pada bulan Desember 1966 beberapa bulan kemudian diikuti dengan pelaksanaan beberapa proyek pemanfaatannya. Yang utama adalah Proyek Medis Alaska, Proyek Pendidikan Alaska, proyek pan pacific education and communication experiment by satellite (PEACESAT), dan Proyek Universitas Pasifik Selatan.
Proyek Medis Alaska (The Alaskan Medical Project) yang berlangsung tahun 1971 dan 1974-1975 (dengan ATS-6) merupakan pemanfaatan satelit untuk pelayanan kesehatan masyarakat Eskimo di pedesaan yang umumnya terpencil, sukar dihubungi, dan terletak di daerah yang secara alamiah rawan. Sistem komunikasi ini selain untuk keperluan hubungan perawatan darurat, diagnostic, dan pemberian advis, dimanfaatkan pula untuk komunikasi social antara pasien yang diungsikan ke rumah sakit yang jauh dari keluarganya.
Proyek Pendidikan Alaska yang diresmikan bernama The Action Study of Educational Use of Satellite Telecommunication in Remote Alaskan Communities beroperasi mulai bulan Oktober 1971. Tujuan proyek ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan berbagai pelayanan siaran khusus yang ditujuan kepada kepala sekolah- sekolah dan masyarakat desa. Tujuan terpenting dari proyek ini adalah agar para guru melalui pengalamannya dapat mengembangkan rencana pemanfaatan yang optimal telekomunikasi satelit yang ada.
Proyek PEACESAT diselenggarakan pada tahun 1971 dengan menggunakan terminal induk di Hilo dan Honolulu, Hawaii. Kedua stasiun induk tersebut dipertautkan dengan 16 stasiun bumi yang berkemampuan mengirim dan menerima di 16 negara di kawasan pasifik.
Sedangkan proyek Universitas Pasifik Selatan dilaksanakan pada tahun 1974 dengan menggunakan ATS 1 dan ATS-6 untuk melayani 11 negara di Pasifik Selatan. Secara ringkas proyek ini brtujuan untuk memperluas peranan universitas dalam memberikan kuliah bagi mahasiswa tingkat pra diploma di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.
Pemanfaatan satelit ATS-6 untuk kepentingan pendidikan antara lain terwujud melalui proyek-proyek pendidikan di Applachia, Demonstrasi Teknologi Satelit dan satelit instructional television exsperiment (SUTE).
Proyak pendidikan Applachia bermula pada tahun 1974 dan kemudian dinamakan Applachian Community Service Network (ACSN) dengan tujuan untuk mempelajari keefektifan siaran melalui satelit sebagai suatu alternatif penyampaian pendidikan untuk menatar tenaga professional dan para professional. Pada mulanya proyek ini mencakup hanya 13 komunitas di Applachia dan kemudian meluas hingga mencapai 30 kelompok masyarakat yang tersebar di 13 negara bagian Amerika Serikat.
Di wilayah Rocky Mountain juga di Amerika Serikat, pada tahun1974 dan tahun1975 dilaksanakan proyek Demonstrasi Teknologi Satelit (Satellite Technology Demonstration) untuk menjajahi penggunaan satelit untuk penyampaian layanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat desa.
Proyek ini memanfaatkan siaran langsung televisi dari satelit untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah-sekolah kecil yang berada di tempat terpencil di kawasan tersebut. Dalam kegiatannya, proyek ini telah memproduksi dan menyiarkan tugas seri program berjudul Time Out, suatu program pendidikan karier bagi siswa SMP setiap hari. Di samping itu, program Careers in the Classroom untuk penetaran guru-guru disiarkan dua minggu sekali.
Proyek SITE berlangsung di India selama setahun (Agustus 1975 sampai Juli 1976) dengan menggunakan satelit ATS-6. Proyek ini ditujukan ke wilayah sasaran sekitar 2400 desa yang berbeda dalam bahasa, kultur, dan iklim. Secara umum proyek ini bertujuan untuk merangsang pembangunan desa melalui sistem telekomunikasi terpadu. Sedang secara khusus proyek ini bermaksud untuk meningkatkan kualitas para guru SD, mengajarkan keterampilan yang bermanfaat kepada para siswa, mendemonstrasikan nilai-nilai potensi yang dipunyai satelit untuk pembangunan komunikasi massa.

H. SATELIT SIARAN LANGSUNG (DIRECT BROADCAST SATELLITE)
Menurut Moddox (1983), begitu telekomunikasi menjadi bidang yang diperdebatkan maka hanya sedikit subjek yang lebih pelik daripada masalah satelit komunikasi. Di antaranya tidak lain perkara satelit siaran langsung. Hal ini, sejak pertama kali dipikirkan pada tahun 1960-an, telah bernada inflasi cultural dari luar angkasa.
Kecemasan menjangkau badan PBB untuk telekomunikasi, yakni ITU. Dunia ketiga memang bernasib jelek. Akan tetapi, juga sejumlah Negara Eropa Barat karena memiliki industry ruang angkasa yang berhasrat sekali untuk membuat dan menjual satelit yang mahal kepasar dunia yang diperkirakan sekitar 150 buah hingga akhir abad.
Tanpa disengaja, ITU telah membuat kekeliruan dengan terlalu awal menetapkan aturan bagi kehidupan teknologi baru. Pada WARC 1971 (mengenai komunikasi ruang angkasa), Itu mengklasifikasikan satelit menjai satelit yang mobile, satelit yang fixed, dan satelit penyiaran.
Sinyal mobile adalah yang melayani kapal-kapal dan pesawat terbang, dan akan melayani lorries dan bahkan mobile. Sedangkan satellite fixed diarahkan ke antena fixed yang besar, dan satellite penyinaran diarahkan ke antena atap rumah yang dimaksudkan untuk penerimaan individual ataupun komunitas.

I. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN TEKNIS SATELIT KOMUNIKASI
Apabila diikuti perkembangan kemampuan teknologi satelit sejak awal hingga sekarang maka kemajuan yang dicapai di bidang ini benar-benar sesuatu yang menakjubkan.
Menurut Pollack dan Weiss (1984) sejak pembentukkan COMSAt pada tahun 1964, jumlah sirkuit telepon internasional yang dibuat melalui satlit telah meningkat 400 kali dan ongkos menelepon telah turun 12000 persen.
Berkat kemajuan teknologi di bidang-bidang lain terutama computer maka dengan jelas terlihat bahwa kemampuan satelit komunikasi dari waktu ke waktu terus meningkat berlipar ganda.pada saat ini banyak sekali satelit-satelit yang ada.








DAFTAR PUSTAKA

· JoshepStraubhaar & Robert LaRose, Media Now, Communication Media in the Information Age, Wadsworth, USA, 2000
· Shirley Biagy, Media Impact, An introduction to Mass Media. Third Edition, Wadsworth Publishing Company, Belmoat, California 1995
· Zulkarimein Nasution, Perkembangan Teknologi Komunikasi, Jakarta:UT